Didalam buku Menjadi Ayah Satu Menit, seorang ayah berkonsultasi dengan seorang psikolog tentang keputus asaannya karena tidak bisa mendidik anak-anaknya yang menurutnya semakin hari semakin nakal, membangkang dan menjengkelkan, sehingga selalu membuat ia marah dan emosi. Dan ternyata psikolog itu hanya memberikan dua resep sederhana untuk menjadi solusi bagi masalahnya.
Resep yang pertama adalah jangan pernah terpancing untuk emosi dan marah menghadapi anak-anak atas apapun tingkah laku yang mereka buat, walaupun sebenarnya marah dan emosi kita itu sudah tak tertahan lagi. Dan resep yang kedua adalah membiasakan menyatakan cinta dan sayang kepada anak-anak dalam sebuah pelukan mesra satu menit saja setiap hari.
Dan luar biasa, meskipun awalnya ada perasaan berat dan canggung melaksanakannya. Namun setelah dicoba beberaapa hari resep itu ternyata sangat manjur, anak-anak dirumah tidak lagi over akting. Mereka mulai perduli dengan yang lain, dengan Ayahnya, ibunya, adik, kakak dan keadaan lingkungan rumahnya. Dan dari hari ke minggu, minggu ke bulan, Perubahan luar biasa telah terjadi di keluarga itu hanya karena setiap hari ayah dan ibu mereka, memeluk dan menyatakan cinta dan sayang kepada anak-anaknya satu menit saja.
Sebab itu wahai pahlawan keluarga
sudahkah kita nyatakan cinta dan sayang kita hari ini
kepada mereka orang-orang yang kita cintai dan sayangi
sudahkah kita peluk mereka dalam dekap ketulusan sungguh
sudahkah kita cium keningnya
agar mereka bisa menyongsong mimpi-mimpi indah sepanjang malam
sudahkah kita puji mereka, para buah hati kita
sehingga mereka akan tumbuh dalam cinta nan penuh percaya diri
nyatakanlah cinta
agar mereka tahu sesungguhnya cinta kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar