Kamis, 26 April 2012

Kesetiaan 2

Sebab Setia

Sewaktu saya belum berumah tangga, pernah seorang bapak bertanya kepada saya tentang apa penyebab dari kelanggengan sebuah rumah tangga. dan dengan penuh keyakinan saya menjawab bahwa "cinta" lah yang menjadi sebab kelanggengan sebuah rumah tangga. Namun Dengan penuh kearifan Bapak itu menolak jawaban saya, katanya jawaban saya salah. Menurutnya bukanlah cinta yang menyebabkan langgeng tidaknya sebuah rumah tangga, bukanlah cinta yang menyebabkan keluarga bisa awet sakinah mawaddah wa rahmah.

Saya protes. Tapi dia malah tersenyum. Menurutnya anak-anak keturunanlah yang menyebabkan sebuah keluarga itu langgeng. Sedangkan cinta itu cuma omong kosong, cuma perasaan yang dibuat-buat dan berlebih-lebihan, kalaupun cinta itu ada, katanya. Maka sesungguhnya ia cuma sebuah bagian dari sifat inkonsistensi yang tak pernah stabil. Buktinya apa yang kita puja dan cinta  kemaren, belum tentu  hari ini masih kita puja dan kita cinta. Pasangan kita yang kita anggap paling sempurna kemaren bisa jadi besok kita lihat sebagai manusia yang penuh dengan kekurangan dan sifat buruk yang sangat tidak kita suka, dan karenanya kita sudah tidak lagi cinta. Apalagi ketika kita lihat orang lain yang lebih sempurna, gagah atau cantik. Maka anehnya cinta itupun bisa berkhianat, membawa kita lari dari pasangan-pasangan kita yang sudah dipilihkan Allah. Setuju atau tidak....terserah kita. Ini toh cuma pendapat bapak-bapak zaman dulu.

Menurutnya anak-anaklah yang menyebabkan keluarga itu bisa bertahan selama-lamanya. sampai batas umur tiba. Karena segala sesuatu yang terjadi menghantam bahtera rumah tangga, akan teredam ombaknya demi anak-anak yang hakekatnya merupakan hasil cinta.
Katanya...
kita akan terpaksa menerima apapun kekurangan pasangan kita demi anak-anak, demi sang buah hati. Kenakalan dan keliaran hati kita yang bernama cinta menjadi jinak tatkala kita menatap mata lugu anak-anak kita dan membayangkan mereka akan  jadi kebanggan-kebanggan  dimasa depan.
Merekalah penghilang lelah kita, mata air semangat yang tak pernah kering, dan motivasi kita memeras pikiran dan keringat untuk sebuah taraf kehidupan yang disebut sejahtera.
Merekalah malaikat-malaikat kecil yang selalu menjaga kita agar tetap bekerja dijalan yang benar,
menegur kita kala hendak bermaksiat dan mengawasi kesetiaan kita dengan perasaannya yang amat sangat lembut, selembut salju putih yang tak bernoda.
Merekalah gembala yang mengikat kita pada tiang-tiang kesetiaan
Jadi anaklah segala-galanya, dan yang menjadi penyebab sesungguhnya bagi kelanggengan sebuah rumah tangga.
Wallahua'lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar